123 }

Jumat, 10 Agustus 2012

Cabang ilmu filsafah yang berurusan dengan masalah ini dan berusaha mencari penyelesaiannya dengan kekuatan akal telah lama dekenal dengan nama Metaphysica atau Ontology. Filosof-filosof besar telah mengorbankan seluruh kehidupan mereka bergumul dengan masalah-masalah sistim metaphysica. Plato dan Aristoteles dari Yunani, Ibnu Sina dan Ibnu Rusdi (Avicenna dan Avorus) dari dunia Islam. Leibnitz. Spinoza dan Hegel dari dunia Barat. semuanya adalah .nama-nama yang sangat terkenal bagi setiap orang. Kebesaran mereka diakui oleh siapa saja dan setiap filosof tunduk mengakui kehebatan mereka.

Hasil yang telah mereka capai dalam dunia falsafah sungguh besar. Kalau orang akan menyebutkan segala hasil usaha mereka itu maka pastilah akan sangat banyak. Tingginya pikiran mereka. kedalaman dan luasnya wilayah yang telah di tembusi dan dicapai pemikiran mereka tidak perlu lagi di puji. Hasil-hasil yang paling berharga yang telah mereka capai dan logika serta teguhnya argumen-argumen mereka membangkitkan kekaguman orang. Dalam diri mereka seakan-akan akal manusia telah mencapai puncaknya. Dunia berpegang pada mereka seperti jangkar yang tidak mungkin terbawa hanyut. Tetapi lebih dua ratus tahun yang lalu lahirlah di Jerman seorang ahli pikir yang lebih besar dari mereka semua itu. Namanya Kant (men. 1804).- Kant menimbang argumen-argumen falsafah yang ada hingga pada waktu itu secara tidak memihak dan tidak menembus jauh ke- dasa-dasamya.

 Sesudah mengujinya dengan sempuma ia mendapatkan bahwa argumen-argumen yang telah di kemukakan oleh ñlosof-ñlosof lama tentang masalah-masalah ini mengandung kekurangan-kekurangan dan tidak berdasar bukti-bukti yang benar, tidak satupun dari padanya yang mencapai tujuan yang hendak mereka capai. Tidak dapat di pastikan dengan tegas apakah sebenarnya fitrah hakekat alam semesta, tidak pula dapat di tentukan hakekat alam insani yang sebenarnya. Tidak dapat kita mengetahui asal dan tujuan manusia.

Selanjutnya Kant membuktikan atas dasar argumen logika rasional itu sendiri bahwa akal pikiran manusia tidak sanggup menjawab 'masalah hidup itu.

Orang yang telah memahami falsafah Kant mengetahui dengan yakin bahwa falsafah tidak memberikan jawab atas pertanyaan yang sangat penting sekali itu : Apa yang harus aku lakukan dan akan jadi apa aku seharusnya? Sekarang keadaannya begini :  Akal tidak sanggup menyelesaikan masalah ini. Tetapi masalah itu tetap ada. Jliwa manusia terus menjerit meminta jawabannya. Dapatkah jiwa manusia di biarkan saja bergelimang dengan masalah ini tanpa jawaban ? Jiwa lebih ingin lenyap dari pada hidup tanpa petunjuk.

Petunjuk Wahyu . Nah, kalau pikiran dan indera kita tidak sanggup membawa kita kepada pemecahan masalah ini, pastilah ada jalan lain untuk memperolehnya, dan sebenarnyalah memang ada, yaitu Inspirasi dan wahyu. Dengan suatu cara yang tidak kita ketahui ada manusia yang beroleh jawaban atas pertanyaan ini. Di antara manusia ada yang memiliki kapasitas untuk mendengarkan jawabannya dari atas dan mempergunakannya serta menyampaikannya kepada sesama manusia.

Manusia semacam itu di sebut Nabi atau Rosul dan jawaban ini di terimanya melalui Wahyu. Nabi-nabi itu adalah manusia namun pintu hati mereka telah terbuka sepenuhnya. Orang lain tidak seperti mereka. Al-Qur'an berkata : Katakanlah .' Aku hanyalah manusia seperti kamu (tetapi) telah di wahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu hayalah Tuhan Yang Maha Esa. (Qur'an 18: 110).

Kecuali bagi jiwa yang gelap sukarlah untuk meragukan kebenaran nabi-nabi itu. Meragukan kebenaran peribadi-peribadi besar itu sangatlah sukar, bahkan hampir tidak mungkin. Mungkinkah peribadi-peribadi seperti Musa a.s., Isa a.s. tetapi atau dapatkah mereka menipu orang? Lihatlah betapa ketulusan mereka dan betapa mereka berbulat tekat mencari kebenaran.

Lihatlah betapa keyakinan mereka akan tugas suci yang mereka laksanakan. Gunung dapat dipindahkan tetapi tidaklah mungkin hati Nabi-nabi berubah. Mereka mungkin meragukan apa yang di lihat mata kepala mereka tetapi tidak akan meragukan yang mereka lihat dengan Wahyu : Pemandangan tidak menyimpang dan tidak melampau. Sesungguhnya dia telah melihat keterangan-keterangan yang amat besar dari Tuhannya. (Qur'an 53: 1 7 - 18)

Lihatlah pula kebesaran dan keluhuran peribadi - peribadi besar itu. Seorang diri mereka tampil dengan tugas suci mereka, dan saksikan betapa mereka merubah dunia. Ajaran-ajaran mereka merupakan air pasang yang meliputi selumh muka bumi - dan dunia yang sedang sangat hausnya beroleh Penawar Hidup. Berjuta-juta manusia mempertaruhkan hidup dan segala milik mereka untuk peribadi-peribadi besar Nabi-nabi itu.  continue